MAKNA HIJRAH
Oleh Ust. Aam Amiruddin
Makna hijrah yang sudah tidak asing lagi di kalangan manusia zaman ini, yang mana kata hijrah ini dimaknai dengan berubahnya seseorang ya ng asalnya suka berbuat buruk menjadi selalu berbuat kebaikan. Namun yang harus kita tahu hijrah itu tidak hanya dapat dimaknai seperti itu saja. Makna hijrah pun dapat dipakai dengan berpindahnya ke suatu tempat ke tempat lain. Berikut ini ada sepengga l kisah sejarah Nabi kita Nabi Muhammad SAW yang mana kisahnya tersebut menceritakan tentang hijrah pula. Maka dari itu kita harus mengeta hui terlebih dahulu sejarah hijrahnya Nabi kita.
1441 H ini jika dicermati, merupakan bagian dari momentum yang terpenting dala m kehidupan umat Islam. Sebab dulu zaman Rasulullah, penanggalan itu disesuaikan dengan peristiwa yang paling besar terjadi disaat itu. Nabi Muhammad lahir tahun gajah, karena terdapat momentum yaitu raja Habsyah mengirimkan tentara untuk menghancurkan ka'bah dan mereka membawa pasukan bergajah yang tidak pernah ada di Jazirah Arab. Jadi, dulu itu tahun selalu dihubungkan dengan peristiwa yang dianggap besar yang terjadi. Ketika Rasulullah sudah wafat, pada zaman Umar Bin Khathab dan para sahabat lainnya berkumpul untuk musyawarah.
Penangga lan hijriah itu dulunya belum ada namanya. Yang sudah ada itu penanggalan Qomariyah. Seperti yang kita tahu, ada penanggalan Qomariyah dan penanggalan Syamsiyah. Yang disebut dengan Syamsyiah itu disebut dengan penanggalan masehi yang mengacu pada perputaran bumi mengitari matahari. Bahasa Arabnya matahari adalah "Syams". perputaran buIan yang mengitari bumi. Seperti firman Allah yang berbunyi, "Allah- /ah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Allah menciptakan ha/ itu dengan sebenabenarnya. Allah menjelaskan tanda - tanda kebesaran-Nya kepada Sedangkan penanggalan hijriah yang kini kita ketahui, itu menggunakan sistem penanggalan Qomariyah karena mengacu pada orang-orang berpengetahuan Yunus [10} : 5)
Mengenai hijrah, hijrah adalah move on pindah / bergerak ke a rah yang lebih baik. Sega la sesuatu perubahan yang positif itu dapat dikata kan hijrah. Seperti kisah Umar Bin Khathab saat melihat hijrah Rasul itu adalah momentum yang luar biasa. Rasululla h diangkat menjadi Rasul dan mendapat wahyu pada usia 40 tahun. Berjuang di Makkah selama 13 tahun, progres dakwahnya yang masih lambat dan yang masuk islam hanya sedikit. Bahkan, banyak tindakan intimidasi dari orang-orang kafir Quraisy. Pada saat itu banyak sahabat Rasul yang terbunuh. Salah satunya adalah wanita yang pertama syahid karena masuk Islam adalah Sumayyah. Belia u merupa ka n seorang wa nita yang dibunuh dikarena kan dia masuk islam, yang mana kema luannya ditusuk oleh tombak.
Setelah perjuangan dakwah Rasul selama 13 tahun, akhirnya Rasul memutuskan untuk hijrah ke madinah dengan berbagai pertimbangan dan analisa. Nabi pernah hijrah ke Habsyah tapi tida k kondusif yang mana disana terdapat ahli kitab tapi sangat fanatik serta pernah hijrah ke Thoif. Perjalanan 70 Km dari Makkah ke Thoif yang mana ketika Nabi hijrah kesana, Nabi dilempari batu sampai pelipisnya berda rah, tapi sa at Nabi berdarah-darah beliau mengata kan, "Ya Allah ampuni mereka dan lahirkan dari mereka generasi soleh.
Akhirnya Nabi memutuskan hijrah ke Madinah dalam waktu 10 tahun, benar-benar islam berkembang begitu progresif begitu cepat, bahkan ditahun ke 10 Hijriah, Rasul dapat menaklukan kota Makkah, dan Umar melihat semangat inilah yang harus dicari ,makannya hijriah menjadi penanggalan Qomariyah.
kesuksesan ini tidaklah mudah, dan kita dituntut harus meraih kesuksesan ini dengan jalan hijrah dan kita harus mempunyai paradigma berpikir sebagai berikut :
1. Memiliki Cita-Cita Ideal
Hijrah Nabi itu tidak mungkin berhasil hijrah ke Madinah kecuali karena beliau punya cita-cita hebat yaitu islam harus berkembang di seluruh dunia. Adapun konsep ayat yang dipakai dalam kisah ini, "Karena rahmat Allah, kamu (Muhammad) berlaku Jemah Jembut terhadap mereka. Seandainya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri darimu Karena itu, maafkan mereka, mohonkan ampunan untuk mereka,dan bermusyawarah lah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad, bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertawakal." (Q.S.Ali lmran [3} : 159)
2. lringi Cita - Cita dengan lkhtiar yang Tekun
Tentunya ketika berikhtiar harus sesuai dengan cita citanya itu. Ketika Nabi mempunyai cita-cita yang baik dan beliau barengi cita-cita tersebut dengan Ahsanu 'Ama/a yang berkaitan juga dengan kerja keras, oleh karena itu dijelaskan dalam firman Allah, ''Allah yang menciptakan mati dan hidup, untuk mengujimu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun " (AI-Mulk [67] : 2)
3. Dibingkai dengan Doa
Allah berfirman, ''Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, jawablah bahwa Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka menaati perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran." (Al - Baqarah [2} : 186)
4. Memiliki Kesabaran
Kita akan mendapatkan ujian sesuai ikhtiar kita. Tidaklah seseorang itu dikata kan sukses jika dia tidak dapat kuat menempuhnya. Makanya setiap ayat menjelaskan tentang surga. Allah berfirman, "{23} (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikatmalaikat masuk ke tempattempat mereka dari semua pintu; {24) (sambil mengucapkan) : "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Q.S. Ar - Ra1d [13} : 23 - 24)
Refleksi momentum saat Seperti halnya Rasul berhijrah : mempunyai reputasi islam
a) Cita-cita yang tinggi (Visi) berkembang, yang akhirnya
b) Action (Amal sholeh) Umar bin Khathab
c) Reputasi Kalau kita menjadikan kemenangan mempunyai cita-cita yang Rasul itu dan kesuksesan tinggi dan dibarengi Rasul itu yang akhirnya dengan kerja keras maka menjadi nama pena ngga lan akan melahirkan reputasi Hijriah
Sumber : Kajian Majelis Percikan Iman
Cimahi, 24 Oktober 2020
Penyusun
Semangat selalu pak! (Ulfie)
ReplyDelete