KETELADANAN DARI FILOSOFI 5 JARI

 


Filosofi 5 Jari Mendidik Anak

_*Jempol (Keteladanan)*_
 
Anak-anak mungkin gagal mendengar perintah orang tuanya, tapi mereka akan sangat berhasil meniru tindakan ayah-ibu mereka. Untuk itu, mereka memerlukan teladan yang baik dari orang tua dan gurunya. Di rumah, anak-anak membutuhkan ibu-bapak yang selalu mencontohkan terlebih sebelum memerintahkan, dan di sekolah, mereka membutuhkan guru-guru yang kompeten, yang tindak-tanduknya memang patut digugu.
 
Anak-anak akan meniru segala hal dari tingkah laku orang terdekatnya; cara marah, cara menyampaikan pendapat, cara berbicara, dll. Sehingga benarlah kata pepatah “ buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, adab kebiasaan anak tak akan jauh dari adab kebiasaan orang tuanya.
 
_*Jari Telunjuk (Pembiasaan)*_
 
Ustad Bima memberikan contoh soal pembiasaan ini. Sering mengalami kejadian ini? anak pulang sekolah, meletakkan baju dan sepatunya sembarang tempat. Padahal Ibu sudah mengajari sang anak untuk menyimpan segala sesuatu pada tempatnya, tapi anak selalu saja lupa, dan membiarkan barang-barangnya tergeletak begitu saja.
 
Rupanya pada saat kita mengalami pengalaman begini, orang tua seharusnya tidak boleh berputus asa mengulang-ulang menuntun anak menyimpan barang pada tempatnya. Jika pada 3 hari pertama masih belum berhasil, ulangi lagi pada hari-hari selanjutnya, tuntun anak-anak, tunjukkan caranya, dan jangan putus asa, apalagi sampai memarahi dan menghukum anak kita. Suatu saat kesabaran membiasakan hal baik itu akan berbuah, anak-anak akan terbiasa, dan berhasil melakukannya tanpa diingatkan.
 
Benar juga sih, kadangkala kita kurang bisa bersabar, ingin melihat hasil secara instan. Baru juga memberi contoh beberapa hari, kita sudah merasa putus asa, dan akhirnya menyerah. Akibatnya anak kembali kepada kebiasaan buruknya.
 
 
_*Jari Tengah (Perhatian)*_
 
Sesuai dengan bentuk jari tengah yang paling tinggi di antara semua jari, seperti itulah seharusnya porsi “perhatian” kepada anak. Anak-anak yang kurang mendapatkan kasih saying dari orang tuanya, tidak akan nyaman berada di rumah. Mereka akan merasa lebih nyaman berada di luar rumah, di mana mereka mendapatkan perhatian dari teman-temannya. Padahal kita tahu sendiri, lingkungan di luar sana seperti apa, bisa jadi anak kita akan terjerumus dalam pergaulan yang salah.
 
_*Jari manis (Nasihat)*_
 
Sesuai namanya “Jari manis”, nasihat senantiasa perlu diberikan kepada anak dengan manis, tanpa amarah, mudah dimengerti, dan jelas.
 
_*Jari Kelingking (Hukuman)*_
 
Seperti halnya jari kelingking yang paling kecil, porsi pemberian hukuman haruslah kecil. Fokus pada hal-hal positif yang berhasil dicapai anak dan memberikan mereka penghargaan, jauh lebih baik daripada fokus kepada kesalahan mereka dan memberikannya hukuman.
 
Demikianlah 5 filosofi yang harus diperhatikan ketika mendidik anak. Dengan dukungan lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang positif, insya Allah anak-anak kita akan tumbuh menjadi generasi yang kuat, generasi yang baik, baik agama, akhlak, dan budi pekerti.
 Semoga bermanfaat.
 
Sumber : Nur Islah


Cimahi, 07 Oktober 2020

Penyusun 

0 Comments:

Post a Comment