Visi Karya Kita 2023
Belajar, berbagi, berkolaborasi dan berkreasi khusus ke GPAI dan umum semuanya.
experience and creation
Kerja cerdas, kerja keras, kerja tuntas dan kerja Tim, Alhasil target tercapai.
Ability
Belajar, praktik, berbagi dan berkreasi.
8 LAFAZH SHALAWAT YANG DIAJARKAN OLEH RASULULLAH SAW
ππ· 8 LAFAZH SHALAWAT YANG DIAJARKAN OLEH RASULULLAH Ψ΅ΩّΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΩ ΩΨ³ΩّΩ ⭐π
ππ» Di antara lafazh-lafazh shalawat yang dianjurkan yang dapat kita amalkan adalah sebagai berikut :
1⃣ Dari jalan Ka’ab bin ‘Ujrah
π Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ΅َΩِّ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ،
ΩَΩ َΨ§ Ψ΅َΩَّΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ، Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ¨َΨ§Ψ±ِΩْ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ،
ΩَΩ َΨ§ Ψ¨َΨ§Ψ±َΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ
[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 6/27, dan 7/156, Muslim 2/16, Abu Dawud no. 976, 977, 978, At Tirmidzi 1/301-302, An Nasa-i dalam “Sunan” 3/47-58 dan “Amalul Yaum wal Lailah” no 54, Ibnu Majah no. 904, Ahmad 4/243-244, Ibnu Hibban dalam “Shahih” nya no. 900, 1948, 1955, Al Baihaqi dalam “Sunanul Kubra” 2/148 dan yang lainnya]
2⃣ Dari jalan Abu Humaid As Saa’diy
π Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ΅َΩِّ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ£َΨ²ْΩَΨ§Ψ¬ِΩِ ΩَΨ°ُΨ±ِّΩَّΨͺِΩِ،
ΩَΩ َΨ§ Ψ΅َΩَّΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ،ΩَΨ¨َΨ§Ψ±ِΩْ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ£َΨ²ْΩَΨ§Ψ¬ِΩِ ΩَΨ°ُΨ±ِّΩَّΨͺِΩِ، ΩَΩ َΨ§ Ψ¨َΨ§Ψ±َΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ.
[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 7/157, Muslim 2/17, Abu Dawud no. 979, An Nasa-i dalam “Sunan” nya 3/49, Ibnu Majah no. 905, Ahmad dalam “Musnad” nya 5/424, Baihaqi dalam “Sunanul Kubra” 2/150-151, Imam Malik dalam “Al Muwaththo’ 1/179 dan yang lainnya].
3⃣ Dari jalan Abi Mas’ud Al Anshariy
π Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ΅َΩِّ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ،ΩَΩ َΨ§ Ψ΅َΩَّΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ، ΩَΨ¨َΨ§Ψ±ِΩْ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ
، ΩَΩ َΨ§ Ψ¨َΨ§Ψ±َΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ ΩِΩ Ψ§ΩْΨΉَΨ§ΩَΩ ِΩΩَ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ.
[SHAHIH, HR Muslim 2/16, Abu Dawud no. 980, At Tirmidzi 5/37-38, An Nasa-i dalam “Sunan” nya 3/45, Ahmad 4/118, 5/273-274, Ibnu Hibban dalam “Shahih” nya no. 1949, 1956, Baihaqi dalam “Sunanul Kubra” 2/146,dan Imam Malik dalam “AL Muwaththo’ 1/179-180 Tanwirul Hawalik Syarah Muwaththo'”]
4⃣ Dari jalan Abi Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshariy (jalan kedua)
π Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ΅َΩِّ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ Ψ§ΩΩَّΨ¨ِΩِّ Ψ§ΩْΨ£ُΩ ِّΩِّ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ
، ΩَΩ َΨ§ Ψ΅َΩَّΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ ΩَΨ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ، ΩَΨ¨َΨ§Ψ±ِΩْ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ Ψ§ΩΩَّΨ¨ِΩِّ Ψ§ΩْΨ£ُΩ ِّΩِّ، ΩَΩ َΨ§ Ψ¨َΨ§Ψ±َΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ.
[SHAHIH, HR. Abu Dawud no. 981, An Nasa-i dalam “Amalul Yaum wal Lailah” no. 94, Ahmad dalam “Musnad” nya 4/119, Ibnu Hibban dalam “Shahih” nya no. 1950, Baihaqi dalam “Sunan” nya no 2/146-147, Ibnu Khuzaimah dalam “Shahih” nya no711, Daruquthni dalam “Sunan” nya no 1/354-355, Al Hakim dalam “Al Mustadrak” 1/268, dan Ath Thabrany dalam “Mu’jam Al Kabir” 17/251-252]
5⃣ Dari jalan Abi Sa’id Al Khudriy
π Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ΅َΩِّ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΨΉَΨ¨ْΨ―ِΩَ ΩَΨ±َΨ³ُΩΩِΩَ، ΩَΩ َΨ§ Ψ΅َΩَّΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ، ΩَΨ¨َΨ§Ψ±ِΩْ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ،
ΩَΩ َΨ§ Ψ¨َΨ§Ψ±َΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ.
[SHAHIH, HR Bukhari 6/27, 7/157, An Nasa-i 3/49, Ibnu Majah no. 903, Baihaqi 2/147, dan Ath Thahawiy dalam “Musykilul Atsaar” 3/73]
6⃣ Dari jalan seorang laki2 shabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
πΉ Dari seorang lelaki, Sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
π Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ΅َΩِّ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ£َΩْΩِ Ψ¨َΩْΨͺِΩِ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ£َΨ²ْΩَΨ§Ψ¬ِΩِ ΩَΨ°ُΨ±ِّΩَّΨͺِΩِ،ΩَΩ َΨ§ Ψ΅َΩَّΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ.
ΩَΨ¨َΨ§Ψ±ِΩْ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ£َΩْΩِ Ψ¨َΩْΨͺِΩِ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ£َΨ²ْΩَΨ§Ψ¬ِΩِ ΩَΨ°ُΨ±ِّΩَّΨͺِΩِ،
ΩَΩ َΨ§ Ψ¨َΨ§Ψ±َΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ.
[SHAHIH, HR. Ahmad 5/347, Ini adalah lafazhnya, Ath Thowawiy dalam “Musykilul Atsaar” 3/74], dishahihkan oleh Al Albani dalam “Sifaat sahalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”, hal 178-179
7⃣ Dari jalan Abu Hurairah
π Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ΅َΩِّ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ،ΩَΨ¨َΨ§Ψ±ِΩْ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ،ΩَΩ َΨ§ Ψ΅َΩَّΩْΨͺَ ΩΨ¨َΨ§Ψ±َΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ ΩΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ.
[SHAHIH, HR Ath Thowawiy dalam “Musykilul Atsaar” 3/75, An Nasa-i dalam “Amalul Yaum wal Lailah” no 47 dari jalan Dawud bin Qais dari Nu’aim bin Abdullah al Mujmir dari Abu Hurairah , Ibnul Qayyim dalam “Jalaa’ul Afhaam Fish Shalati Was Salaami ‘alaa Khairil Anaam (hal 13) berkata, “Isnad Hadist ini shahih atas syarat Syaikhaini (Bukhari dan Muslim), dan dishahihkan oleh Al Albani dalam “Sifaat sahalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”, hal 181 ]
8⃣ Dari jalan Thalhah bin ‘Ubaidullah
π Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ΅َΩِّ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ،ΩَΩ َΨ§ Ψ΅َΩَّΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ. ΩَΨ¨َΨ§Ψ±ِΩْ ΨΉَΩَΩ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ ΩَΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ω ُΨَΩ َّΨ―ٍ، ΩَΩ َΨ§ Ψ¨َΨ§Ψ±َΩْΨͺَ ΨΉَΩَΩ Ψ’Ωِ Ψ₯ِΨ¨ْΨ±َΨ§ΩِΩΩ َ Ψ₯ِΩَّΩَ ΨَΩ ِΩΨ―ٌ Ω َΨ¬ِΩΨ―ٌ.
[SHAHIH, HR. Ahmad 1/162, An Nasa-i dalam “Sunan: nya 3/48 dan “Amalul Yaum wal Lailah” no 48, Abu Nu’aim dalam “Al Hilyah” 4/373,semuanya dari jalan ‘Utsman bin Mauhab dari Musa bin Thalhah, dari bapaknya (Thalhah bin ‘Ubaidullah)]
ππ» Inilah Lafadz shalawat paling utama yang diajarkan oleh Rasulullah tidak bisa dibandingkan dengan shalawat buatan manusia sehebat apapun tokoh tersebut. Hendaknya kita mencukupkan diri dengan shalawat yang telah diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Janganlah kita mengamalkan shalawat yang sebenarnya tidak ada tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apalagi mengandung kesyirikan semacam shalawat nariyah. Butuh pembahasan tersendiri untuk membahas shalawat nariyah ini.
π€²π» Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk mengamalkannya. Semoga Allah selalu memberi kita ilmu yang bermanfaat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala nabiyyiina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
____
✒ Penyusun : Abu Syamil Humaidy οΊ£ο»ο»ο»ͺ οΊο»ο» ο»ͺ οΊο»οΊο»ο»°
Co editor : Budi
♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.
•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
Sumber π Telegram : https://t.me/MutiaraFaedah
Hadapi Musibah dengan Kesabaran
SABAR
Nasihat untuk Diri
sumber : Pinterest
ππ· NASIHATKU UNTUKMU... ππ‘
Wahai Saudaraku...
Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu...
Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu...
Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu...
Jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu...
Seseorang itu akan mati sesuai dengan keadaannya ketika hidup...
Kebiasaan seseorang di dalam kehidupannya itu akan mengingatkannya menjelang kematian...
Jika ia terbiasa melakukan ketaatan, maka itulah yang akan diingatnya ketika sakaratul maut...
Jika kemaksiatan yang lebih banyak ia lakukan, maka itulah yang akan diingatnya...
Sehingga ketika kematian menghampiri, maka ia akan dikuasai oleh syahwat atau hasrat untuk bermaksiat...
Kenapa...?
Karena keakrabannya yang begitu besar dengan kemaksiatan telah menyebabkannya selalu ingat dan cenderung kepada kemaksiatan...
Lamanya kebiasaan melakukan kemaksiatan akan menyebabkan pelakunya ingat kepada kemaksiatan ketika maut menjemputnya...
Kegelapan dosa kian bertumpuk di dalam hatinya dan semakin meredupkan cahaya keimanannya yang terus melemah...
Inilah hukuman terbesar yang Allah timpakan kepada seorang pendosa, yaitu ketika ia tak lagi merasa berbuat dosa...
Akhirnya itu menjadi penghalang antara dirinya dengan Allah dan kesengsaraan di akhir hayatnya...
Dan pada saat itulah nyawanya dicabut oleh Allah dan ia pun mengalami su-ul khatimah...
Wahai Saudaraku...
Perbaikilah urusan akhirat kalian, maka Allah akan memperbaiki urusan dunia kalian...
Perbaikilah bathin kalian, niscaya Allah akan memperbaiki zhahir kalian...
Betapa banyak orang yang sebelumnya sehat lalu mati tanpa sebab yang jelas...
Betapa banyak orang yang sakit, akan tetapi dapat hidup lama di dunia...
Sesungguhnya, manusia yang terlahir itu pasti akan didatangi oleh kematian...
Dan ternyata ada hal lain yang lebih dahsyat dari kematian itu sendiri, yaitu...
Lalai dalam menghadapi kematian, berpaling dan sedikit mengingat kematian serta meninggalkan amal shalih yang merupakan bekal setelah kematian...
π Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya kuburan adalah tempat pertama dari hari akhir. Barangsiapa yang selamat di dalamnya, maka setelahnya akan lebih mudah baginya, dan barangsiapa yang tidak selamat, maka setelahnya akan semakin mengerikan baginya"
(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan al-Hakim, hadits dari 'Utsman bin Affan, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no.1684)
Allah Ta'ala berfirman :
"Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka ? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu"
(QS. Al-Jatsiyah [45] : 21)
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
✒ Editor : Admin Asy-Syamil.com
Co-editor : Budi Wijaya
Sumber : Mutiara Faedah
♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.
•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
Hadits ilmu yg bermanfaat
Sumber : JemberMu
┈┉┅━━━•❖πππ❖•━━━┅┉┈
◎❅◎ Ψ¨Ψ³ْΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ِ Ψ§ΩΩّΩِ Ψ§ΩΨ±َّΨْΩ َΩِ Ψ§ΩΨ±َّΨِΩْΩ
π SABTU
❅ 1 SAFAR 1442 H
❅ 19 SEPTEMBER 2020 M
☀ ΩΩΨΉΩΨ§ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ₯ΩΨ§ΩΩ Ψ¨Ψ§ΩΨΉΩΩ Ψ§ΩΩΨ§ΩΨΉ ΩΨ§ΩΨΉΩ Ω Ψ§ΩΨ΅Ψ§ΩΨ
☀️ Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ψ₯ِΩِّΩ Ψ£َΨ³ْΨ£َΩُΩَ ΨΉِΩْΩ ًΨ§ ΩَΨ§ΩِΨΉًΨ§ ΩَΨ±ِΨ²ْΩًΨ§ Ψ·َΩِّΨ¨ًΨ§ ΩَΨΉَΩ َΩΨ§ً Ω ُΨͺَΩَΨ¨َّΩΨ§ً
[Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa]
“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima”
[HR. Ibnu Majah no. 925, shahih]
┈┉┅━━━•❖πππ❖•━━━┅┉┈
Kajian Manajemen Qolbu
⏰ W A K T U π°
ππππππππ
Hendaknya engkau memakmurkan waktumu untuk kegiatan ibadah hingga tidak berlalu waktu malam dan siang kecuali engkau menjadikannya untuk aktifitas kebaikan, menghabiskan waktu untuk ibadah. Sehingga tampak keberkahan waktu, diperoleh manfaat dalam umur ini dan selalu semangat beribadah kepada Ψ§ΩΩΩ. Dan luangkan waktu tertentu untuk aktifitas harian seperti makan, minum, dan bekerja.
Ketahuilah, Bahwa keadaan seseorang tidak akan bisa istiqomah apabila diiringi dengan ketidakseriusan. Dan hati tidak akan menjadi baik apabila diiringi dengan kelalaian.
Berkata Hujjatul Islam Imam Ghozali:
ππ»⏰Hendaknya engkau membagi waktumu dan mengatur wirid-wiridmu.
Dan tentukanlah untuk setiap waktu ada aktifitas (wird/ ibadah) yang tidak akan engkau tinggalkan ataupun mementingkan yang lainnya.
ππ»π΅Adapun orang yang membiarkan dirinya sia-sia begitu saja, tak ubahnya seperti seekor binatang yang menyibukkan dirinya setiap saat. Ia berbuat apa saja yang ia mau dengan cara sesukanya, sehingga waktunya banyak habis sia-sia.
ππ»π° ketahuilah, bahwasannya waktumu adalah umurmu, umurmu adalah modalmu, dan modal utama perdaganganmu. Dengannya engkau bisa mencapai kenikmatan abadi di sisi Allah Taala.
ππ»πMaka setiap nafasmu adalah permata yang tak ternilai harganya dan tidak dapat ditukar, jika ia telah terlewat tak akan pernah kembali lagi.
ΩΨ§ΩΩΩ Ψ£ΨΉΩΩ
ππππππππ
πSumber: @Daarut Tauhid