BDR PAI RASUL ULUL AZMI, KETELADANAN NABI SAW DAN HIKMAH BERIMAN KEPADA RASUL KELAS 5

 

PELAJARAN 7 MARI MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH

SUBTEMA TUGAS DAN SIFAT RASUL ALLAH SWT


Kegiatan Belajar Mengajar Hari ini :

1. Tujuan Pembelajaran Hari ini :

- Siswa dapat menyebutkan Rasul Ulul Azmi, Keteladanan Nabi Muhammad SAW dan
- Siswa dapat menyebutkan HIkmah beriman kepada Nabi dan Rasul Allah SWT.

2. Aktifitas Pembelajaran

- RASUL ULUL AZMI

1. Apa yang Dimaksud dengan Rasul Ulul 'Azmi?
Ulul 'Azmi terdiri dari dua kata,  yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya memiliki atau memiliki. Al-Azmi artinya  teguh atau tekad yang kuat. Ulul 'Azmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Kalau disebut  rasul Ulul 'Azmi, maka artinya rasul yang memiliki keteguhan atau tekad. Para Rasul Ulul  'Azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta  teguh dalam ajaran, yaitu setelah ajaran Allah SWT.

2. Siapa Saja Rasul yang Tergolong Ulul 'Azmi?
A. Nabi Nūh sebagai keturunan kesepuluh dari Nabi dam sebagai Ia mengajak manusia  agar memuja Allah Swt. dan melarang memperhambakan diri kepada selain  Allah SWT. Tetapi manusia di masa itu tidak mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi  Nh as itu mereka sambut dengan cemooh dan ejekan. Selama 950 tahun Nabi Nh  sebagaimana yang menyiarkan ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar termasuk anaknya  sendiri yang bernama Kan'ān. Akhirnya Tuhan menurunkan kepada mereka siksaan berupa banjir besar. Hanya sedikit orang yang selamat dari banjir besar. Mereka yang  selamat adalah para pengikut Nūh as.

B. Nabi Ibrāh³m sebagai anak Azar tukang membuat patung-patung untuk dijadikan  sesembahan. Nabi Ibrahim as hidup pada masa raja Namrud yang zalim, musyrik  dan kufur. Nabi Ibrāh³m as mengajak raja Namrud dan kaumnya agar percaya dan  memuji Allah SWT. Ia mengajak agar mereka meninggalkan berhala. Ada  banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrāh³m seperti yang dapat kita ketahui lebih  lanjut. Karena Ketaatan Nabi Ibrāhm kepada Allah Swt., maka doanya dikabulkan.

C. Nabi Mūsā sebagai putra Imran, keturunan Bani Israel. Ia hidup pada masa raja Firaun  yang sangat zalim, mengaku dirinya Tuhan. Siapa yang tidak mau menuhankannya,  maka orang itu akan dibunuh. Nabi Mūsā sebagai terus saja menyebarkan Allah  swt. kepada kaum Bani Israel sambil berdoa agar diberi kawan yang membantunya. Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya. Doa Nabi Musa  sebagaimana dikabulkan Allah Swt., maka Nabi Harn diangkat sebagai Allah Swt. menjadi Rasul.

D. Nabi sā as adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah SWT. beliau dilahirkan  denganan perantara ibu saja. Keajaiban kelahiran ini menjadi pertanyaan bagi manusia,  tidak percaya atau tidak kepada kekuasaan Allah Swt. Nabi sā sebagai dalam  dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib. Namun  Allah SWT. menyelamatkan Nabi sā dengan cara diangkatkan ke alam ghaib (mi'raj).
Ternyata yang muncul adalah orang-orang yang menyerupai Nabi sā sebagai Yahuza  (Iskariot). Lihat QS an-Nisa/4:157: “... merugikan mereka membunuh dan menyalib Isa,  hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isa sebagai yang tersalib.”

Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw. sebagai Ulul 'Azmi 

Sejak usia muda, Nabi Muhammad saw. jujur, tabah, sabar, bertanggung  jawab, dan pekerja keras sehingga diberi julukan "al Amin" artinya. diangkat  menjadi rasul, beliau tak henti-hentinya berdakwah mengajak umat setelah manusia menyembah  Allah SWT. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala  .

Dalam menyiarkan agama Allah Swt., Nabi Muhammad saw. sering dihadang, bahkan  diancam akan dibunuh oleh orang-orang kafir Quraisy. Abu Jahal adalah orang yang
paling bencinya. Pernah ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, Abu Jahal  dan komplotannya datang dengan sengaja mengotorinya dengan najis. Namun Nabi Muhammad  saw. hanya berdoa kepada Allah Swt.: “Ya Tuhan kepada aku menyerahkan kaum  Quraisy”. Doa ini berulang-ulang beliau baca.

Dari peristiwa itu, Nabi Muhammad saw. sosok manusia pendendam, tidak  membalas kejahatan Abu Jahal dan kawan-kawannya dengan tindakan yang sama  menyerahkan permasalahannya kepada Allah Swt. Selain jujur ​​dan pemaaf, Nabi Muhammad saw. sangat menyayangi anak yatim. Nabi  mengatakan: “Barangsiapa yang memelihara dan mengasuh anak yatim dengan  sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan dekat denganku. Hal ini disyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang berdekatan dan  tidak terhalang apa pun”. Itulah kepedulian Nabi Muhammad SAW. kepada umatnya. Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup, maka  sering disebut dengan istilah kh±tamul anbiy± artinya penutup atau penghabisan para  nabi dan rasul.

Hikmah Beriman Kepada Rasul Allah

Beriman kepada rasul berarti bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan untuk memandu umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Banyak manfaat dan hikmah bila kita tidak percaya kepada rasul, diantaranya:
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
6.Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia di ciptakan Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya.

3. EVALUASI SISWA

- Mengerjakan Kegiatan siswa 7.4 dan UJI KOMPETENSI dibahan ajar PAI. (Mengirimkan Foto Siswa sedang mengerjakan Kegiatan Siswa dan Foto Kegiatan Siswa Sudah diisi Via Whattaps Group).

- Membuat QUIZ di bawah ini :





Mohon bekerja dengan baik dan semangat


Cimahi, 03 Maret 2022



Budi Wijaya


0 Comments:

Post a Comment