PELAJARAN 7 MARI MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH
SUBTEMA TUGAS DAN SIFAT RASUL ALLAH SWT
Kegiatan Belajar Mengajar Hari ini :
1. Tujuan Pembelajaran Hari ini :
- Siswa dapat menyebutkan Rasul Ulul Azmi, Keteladanan Nabi Muhammad SAW dan- Siswa dapat menyebutkan HIkmah beriman kepada Nabi dan Rasul Allah SWT.
2. Aktifitas Pembelajaran
- RASUL ULUL AZMI
1. Apa yang Dimaksud dengan Rasul Ulul 'Azmi?
Ulul 'Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya memiliki atau memiliki. Al-Azmi artinya teguh atau tekad yang kuat. Ulul 'Azmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Kalau disebut rasul Ulul 'Azmi, maka artinya rasul yang memiliki keteguhan atau tekad. Para Rasul Ulul 'Azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta teguh dalam ajaran, yaitu setelah ajaran Allah SWT.
2. Siapa Saja Rasul yang Tergolong Ulul 'Azmi?
A. Nabi Nūh sebagai keturunan kesepuluh dari Nabi dam sebagai Ia mengajak manusia agar memuja Allah Swt. dan melarang memperhambakan diri kepada selain Allah SWT. Tetapi manusia di masa itu tidak mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi Nh as itu mereka sambut dengan cemooh dan ejekan. Selama 950 tahun Nabi Nh sebagaimana yang menyiarkan ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar termasuk anaknya sendiri yang bernama Kan'ān. Akhirnya Tuhan menurunkan kepada mereka siksaan berupa banjir besar. Hanya sedikit orang yang selamat dari banjir besar. Mereka yang selamat adalah para pengikut Nūh as.
B. Nabi Ibrāh³m sebagai anak Azar tukang membuat patung-patung untuk dijadikan sesembahan. Nabi Ibrahim as hidup pada masa raja Namrud yang zalim, musyrik dan kufur. Nabi Ibrāh³m as mengajak raja Namrud dan kaumnya agar percaya dan memuji Allah SWT. Ia mengajak agar mereka meninggalkan berhala. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrāh³m seperti yang dapat kita ketahui lebih lanjut. Karena Ketaatan Nabi Ibrāhm kepada Allah Swt., maka doanya dikabulkan.
C. Nabi Mūsā sebagai putra Imran, keturunan Bani Israel. Ia hidup pada masa raja Firaun yang sangat zalim, mengaku dirinya Tuhan. Siapa yang tidak mau menuhankannya, maka orang itu akan dibunuh. Nabi Mūsā sebagai terus saja menyebarkan Allah swt. kepada kaum Bani Israel sambil berdoa agar diberi kawan yang membantunya. Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya. Doa Nabi Musa sebagaimana dikabulkan Allah Swt., maka Nabi Harn diangkat sebagai Allah Swt. menjadi Rasul.
D. Nabi sā as adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah SWT. beliau dilahirkan denganan perantara ibu saja. Keajaiban kelahiran ini menjadi pertanyaan bagi manusia, tidak percaya atau tidak kepada kekuasaan Allah Swt. Nabi sā sebagai dalam dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib. Namun Allah SWT. menyelamatkan Nabi sā dengan cara diangkatkan ke alam ghaib (mi'raj).
Ternyata yang muncul adalah orang-orang yang menyerupai Nabi sā sebagai Yahuza (Iskariot). Lihat QS an-Nisa/4:157: “... merugikan mereka membunuh dan menyalib Isa, hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isa sebagai yang tersalib.”
Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw. sebagai Ulul 'Azmi
Sejak usia muda, Nabi Muhammad saw. jujur, tabah, sabar, bertanggung jawab, dan pekerja keras sehingga diberi julukan "al Amin" artinya. diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-hentinya berdakwah mengajak umat setelah manusia menyembah Allah SWT. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala .
Dalam menyiarkan agama Allah Swt., Nabi Muhammad saw. sering dihadang, bahkan diancam akan dibunuh oleh orang-orang kafir Quraisy. Abu Jahal adalah orang yang
paling bencinya. Pernah ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, Abu Jahal dan komplotannya datang dengan sengaja mengotorinya dengan najis. Namun Nabi Muhammad saw. hanya berdoa kepada Allah Swt.: “Ya Tuhan kepada aku menyerahkan kaum Quraisy”. Doa ini berulang-ulang beliau baca.
Dari peristiwa itu, Nabi Muhammad saw. sosok manusia pendendam, tidak membalas kejahatan Abu Jahal dan kawan-kawannya dengan tindakan yang sama menyerahkan permasalahannya kepada Allah Swt. Selain jujur dan pemaaf, Nabi Muhammad saw. sangat menyayangi anak yatim. Nabi mengatakan: “Barangsiapa yang memelihara dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan dekat denganku. Hal ini disyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak terhalang apa pun”. Itulah kepedulian Nabi Muhammad SAW. kepada umatnya. Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup, maka sering disebut dengan istilah kh±tamul anbiy± artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul.
Hikmah Beriman Kepada Rasul Allah
Beriman kepada rasul berarti bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan untuk memandu umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Banyak manfaat dan hikmah bila kita tidak percaya kepada rasul, diantaranya:
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
6.Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia di ciptakan Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya.
3. EVALUASI SISWA
- Mengerjakan Kegiatan siswa 7.4 dan UJI KOMPETENSI dibahan ajar PAI. (Mengirimkan Foto Siswa sedang mengerjakan Kegiatan Siswa dan Foto Kegiatan Siswa Sudah diisi Via Whattaps Group).
- Membuat QUIZ di bawah ini :
Cimahi, 03 Maret 2022
Budi Wijaya
0 Comments:
Post a Comment